nikahan Wawa (Iswatun Hasanah)

kemaren pas tanggal 3 agustus, saya menghadiri pernikahan wawa di gedung MAN bangkalan. saya dan kak Tungky berangkat dari rumah malam sebelumnya dengan bersepeda motor. selama dua jam perjalanan, sampailah di rumah kak Iin sabrina. disana pun saya berjumpa miming, ani, jamilah miskiyah, kak said, Oye, dan Alfan. yang paling bahagia adalah ketika saya bertetemu dengan jamilah dan Miskiyah setelah 5 tahun berpisah, sejak keluar dari pondok tahun 2003 yang lalu.

menariknya, ketika mereka menyuruhku untuk bercerita, maka saya pun bercerita perihal 4 adik kelas yang sedang menginap di rumahku (Jakarta) selama seminggu untuk mengikuti Bimtes dan ujian masuk UIN, yang tak pernah lepas dari HP dari pagi sampe pagi lagi. "emang, wajar sih, mereka kan baru keluar pondok, apalagi sekarang XL lagi gratis nelpon, tapi masa' gak ngerti, kalau udah malem, ya mbok jangan rame, namanya aja numpang" ujarku. setelah jam 12 malem, dan mataku mulai mengantuk, eh hp mereka semua pada berdering. tak terkecuali yang cowok. sampe aku pun mengeluarkan kata2 yang bagiku kurang sopan " ming, ternyata kamu laku juga ya ?". huh! gak adik gak kakak sama saja. terpaksa saya pindah tempat tidur.....

keesokan harinya, jam 9 teng, semua bersiap-siap untuk menuju gedung MAN. sebelumnya, fyan, fayakun, asghon, dan Kak Usrotul , ketua shof Roses, datang. yang cewek naek mobilnya kak Us, dan yang cowok konvoi naek motor

di gedung pun telah banyak berkumpul. yang Roses pun komplit, Rofiqoh dengan suaminya mas hasin. Hikmah dengan pacarnya, arif. kak aisyah dhorif dengan suami dan anaknya. lalu ada susan, wila, Suhaidiyah, Wiwie, yayuk, Kak emi, Kak Dian Pus, Kak dian Nov, Bu Dewi, Jeng Evi (Gadis Mesir), Kak ana, kak Sutihah dengan tunanngannya Muhaimin, kak Khusnul, dll sedangkan dari Averose, ada kak Agus, Furi, Kholil RM, Majid, Ajis, dll aku punya fotonya, gimana cara ngirimnya ya ?????

wawa adalah sahabat baikku. padahal ketika dipondok, kami tak cukup akrab dan dekat. tapi karena wawa dan aku sama, tak suka memiliki sahabat akrab, karena semua nya adalah teman. ketika ia kursus di Bnadung, aku pun sempat seminggu berlibur disana. lalu dia mendapatkan pekerjaan di Jakarta, Rempoa sebagai asisten di Butik Batik Madura. sejak itu saya sering mengunjungi , jalan bareng dan curhat-curhatan. bagiku, wawa adalah rem. ia yang mengeremku untuk tidak melakukan hal-hal yang melebihi batas. apapun itu. pernah saya melakukan kesalahan, tapi ia tetap santai menanggapinya, gak marah dan benci padaku.

wawa adalah sosok sahabat yang tegar dan dewasa. ia kehilangan ayahnya ketika baru lulus dari pondok. sejak itu ia memilih bekerja daripada kuliah seperti kakak dan temen2 nya. untuk membantu ibunya. yang tak pernah berubah dari dia, adalah ketawanya. ia mudah sekali ketawa, belum selesai ia sudah ketawa.....

wawa pernah bercerita, kenapa ia tak ingin pacaran dan fokus pada pekerjaannya. karena ia ingin sekali membahagian ibu dan saudari2nya. setelah kehidupannya mapan, ia baru memikirkan pernikahan. tetapi ketika ia keluar dari pekerjaannya dan bermaksud untuk kembali ke bangkalan, ia dijodohkan dengan seorang pria Hanif ahsin, 30 yang bekerja di Gresik. oarang cakep tapi kuper, makanya saya sering godaan. awalnya wawa tak ingin buru-buru menikah, karena alasan diatas, masih ingin membahagiakan keluarganya. tapi ketika mendengar perkataan ibunya kepada saya " bilangin Nov sama wawa, kalau dia menikah justru sudah membagahagiakan saya dengan mengurangi beban saya. saya punya 3 anak perempuan, yang satu sudah menikah, kalau wawa gak nikah, maka bebanku tinggal 2. gak gampang lo, punya anak perempuan, tanggung jawabnya besar.sudah ! gak usah nunggu, kalau menikah, ibu malah senang ".

kini wawa tinggal bersama suaminya di gresik. selamat ya wa... semoga aku tak pernah kehilangan! kasihan , banyak pria yang kecewa, karena wawa sudah menikah........

salam