masa depan Gw

entahlah, seharusnya ini menjadi rahasia pribadiku, karna saya khawatir terkesan sombong, tapi ke siapa lagi kalau gak sama kalian curhatnya.

ayahku seorang pegawai negeri yang dua tahun lagi pensiun. taulah kalian, kalau PN serba sistematis. saya harus selesai kuliah S1 tahun ini, awal tahun 2009 sudah harus daftar S2. dan harus selesai dua tahun lagi sesuai dengan periodenya. lalu beliau mengiinginkanku untuk segera melanjutkan S3. sempat terdengar percakapan antar bokap ama nyokap, pokoknya umur 28 udah kelar S3 nya. pantas saja, saya hanya ngabdi di pondok selama 1/5 tahun, kuliah ke mesir hanya rekayasa bokap, biar saya bisa keluar dari pondok. dan bokap tak peduli dengan kuliahku di ICAS-Paramadina, karena akan menghambat kuliah ku di UIN. selesai gak selesai di ICAS, tahun depan harus S2.....

sebenarnya aku jenuh dan lelah, aku masih ingin bermain dan mencari pengalaman lainnya. tapi di satu sisi saya tak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti kemauan mereka. hidup diatur sesuai dengan umur pensiun dan dana yang disiapkan bokap. Huh!

ketika ditanya, mau S2 kemana ? saya katakan sama beliau, saya akan mencoba mencari beasiswa ke USA, kalau gak lulus ya ke UI Salemba.....

sebenarnya bukan itu tujuanku, aku hanya bikin sock statement aja. bokap dan nyokap gak stuju jika aku kuliah ke luar negeri mana pun, tapi saya hanya ingin mereka tahu, jika mereka menginginkan aku kuliah S2 secepatnya, berarti mereka juga harus mengikuti kemauanku ke luar negeri.....

Huh! kadang saya iri sama temen2 yang udah kerja dan bisa menghasilkan duit sendiri dan bisa membantu keluarga. Dida jadi EO di Yogya, kak Irfan jadi juragan Ikan, dan masih banyak lagi. aku seakan-akan ketinggalan jauh dari mereka.

kadang saya pun menghibur diri, mungkin ini sudah jatah ku........